Rabu, 31 Desember 2008

My Beautiful Past (part 1)

14 Maret 2002
“M”

Pilihan

Jalan mana yang harus aku pilih
Kiri atau kanan?!
Kalau kiri teman, pasangan, dan sahabat
Sedangkan kanan keluarga
Beri aku masukan serta alasan
Kebahagiaan mulai berlari menjauhi
Kesedihan pun mulai mendekati
Ingin rasanya aku ditengah
Tidak kiri maupun kanan
Tapi rasanya tidak mungkin
Aku harus tegas jalan mana yang harus aku pilih
Karena ini menyangkut kehidupanku
Aku bimbang bercampur takut
Apa yang harus aku korbankan
Ataukah aku sendiri yang harus aku korbankan?



14 Maret 2002
“M”

Kesedihan

Sunyi dalam kegelapan
Sendiri tanpa ada yang menemani
Merenung tanpa ada renungan
Menyesalpun tiada arti
Ingin rasanya merengkul kebahagiaan
Tapi apa daya diri
Berdiripun tak mampu apalagi berlari
Harapan kedua orang tuapun sulit untuk dipenuhi
Mengapa dunia begitu keji !!!
Membiarkan aku sendiri
Dengan segudang penderitaan
Dengan cobaan-cobaan yang begitu berat tuk dijalani
Inilah hidup…
Aku yakin dan percaya
suatu saat nanti
Aku akan menemukan suatu kebahagiaan yang ABADI…





15 Maret 2002
“S”

Penyesalan

Andaikan aku bisa pergi dari sini
Tapi kakiku terikat oleh benang-benang yang halus
Dan mulutku tersumpal oleh segumpal kertas
Kangen pasti akan terucap
Rindu pasti akan menggebu-gebu
Slamat jalan Dang Wol-ku
Maafkanlah adikmu ini yang tak bisa mengantarmu
Kudo’akan supaya engkau slamat sampai tujuan
Kesedihan aku terima
Kepedihan aku akui
Andai waktu bisa kembali
Aku tak mungkin begini!!!





17 Maret 2002
“S”

Pendirian

Bertanya aku padamu
Mengapa ini terjadi?!
Membeku bibirmu tiada berkata
Adakah sesal dihati
Membekas di wajah ayumu
Manis bila dirasa dirimu
Mau mempermainkan
Tapi tak mau dipermainkan
Pribadi seseorang slalu dilihat dari luar
Bukan dari dalam
Aku begini bukan kehendakku
Nakal, jahat, dan egois bukanlah sifatku
Beruntung dan berbahagialah orang yang memilikimu
Sedekah bila perlu
Trauma adalah kata yang halus
Untuk menolak seseorang
Trauma bukanlah sebuah alasan yang tepat
Tegas dan jujurlah pada dirimu sendiri
Wujudkanlah semua mimpi-mimpimu
Smoga tercapai dan goodbye…



17 Maret 2002
“M”

Perumpamaan

Sulit memiliki putri Raja
Kecuali pangeran
Sulit mendekati merpati putih
Kecuali bangsanya sendiri
Awalnya teman akhirnya menjadi pasangan
Dunia ini begitu keras separti batu
Yang apabila dilemparkan kelautan luas
Maka ia akan tenggelam
Tapi ada satu batu yang tidak mungkin akan tenggelam
Yaitu batu apung
Batu yang unik sekaligus aneh
Dan sangat menonjol bentuknya
Apabila sudah melihatnya
Pasti akan jatuh hati padanya
Dan ada keinginan atau ada niat
Untuk memi.likinya…




18 Maret 2002
“S”

Cobaan

Ingin mati dalam pelukan
Merasa tanpa tiada rasa
Terkejut karena ada kejutan
Terpana melihat paras wajahmu
Percaya atau tidak
Tapi inilah kenyataannya
Nasib berkata lain
Mati said mati yang mulia
Bunuh diri mati yang hina
Mau mengadu tapi tiada tempat mengadu
Mau bertahan tapi tiada dukungan
Mundur bukan kata yang pantas buat diriku
Biarpun langit runtuh
Aku hanya mempunyai satoe kekasih
Yaitu diri-Mu


18 Maret 2002
“M”

Ingatan

Malam di bawah sang rembulan
Dingin dibawah selimut hitam yang kusam
Bimbang dengan hidup yang malang
Kau yang slalu kunantikan
Telah berlabuh dihati seseorang
Lupakah kau dengan kenangan?!




18 Maret 2002
“M”

Bodoh Tapi Tak Apalah

Kelas bawah/rendah mengejar kelas atas/tinggi
Pantaskah?!
Ku coba menghitung bintang, satoe..doea..tiga…
Bodohkah aku?!
Kucoba menatap sang surya
Sampai mengeluarkan airmata
Tololkah aku?!
Kesal hati dibuat begini
Tiada penjelasan
Tiada rasa kasihan
Beginikah rembulan yang aku tau selama ini
Tipu-menipu
Sudah biasakah dirimu?!
Bohong-membohongi
Itukah makananmu?!
Mengapa aku harus jatuh hati pada merpati putih
Mengapa tak harus cenderawasih
Inilah namanya takdir der…
Ohh…




19 Maret 2002
“S”

Kah…?!

Makan tanpa minum dan minum tanpa makan
Bisakah…?!
Anak tanpa Ayah atau anak tanpa Ibu
Adakah…?!
Hidup tanpa cinta dan cinta tanpa tiada makna
Sedapkah…?!
Sayang yang dahulu pernah berlabuh
Benarkah…?!
Cacat seumur hidup, lebih baik mati
Itu sih kata orang
Patah hati bukan berarti mati
Jadi janganlah pernah berputus asa
Masih banyak bidadari yang menunggumu
Yang mungkin lebih baik dari dia
Ditakdirkan untuk menunggu
Itulah diriku
Mati rasa pernahkah kau rasa?!
Mati kutu adakah kiranya kau malu?!
Pantassssssskahhhhhh…
Bila ku ingin memilikimu?!




24 Maret 2002
“M”
A ke B

Di mana dirimu disaat aku membutuhkanmu
Di mana hatimu di saat aku mencintaimu, mungkin
Bosan mendengar dan bosan pula berbicara
A tetap saja A
Umpamakan bila A menjadi B
Bagaimana kiranya…?!

Pemberitaan

Taukah kalian apa arti teman
Mengertikah kalian apa arti sahabat
Dan taukah kalian apa arti musuh
Musuh dianggap teman
Dan teman dianggap musuh
Bisa kacau dunia…
Tiada dasarnya musuh
Karena semua adalah satoe keluarga…




25 Maret 2002
"M”

D2

Toleh menoleh pandang memandang
Dirimu, diriku
26x/jam kau menoleh
Butuhkah dirimu diriku
Jujur, jujur, jujur, jujur, jujur 1000x aku katakan
Janganlah kau membaur dengan ilalang
Yang tiada berbicara
Rindukah dirimu
Bilaku meninggalkanmu?!
Sampai nanti…

25 Maret 2002
“M”

Masuk dan Masuklah

Masih ingatkah gubukku dirimu
Dari depan, lurus
Ada sekolah belok kanan
Ada tegangan tinggi (tt)
Tt yang kedua belok kiri
Gubuk nomor dua yang berwarna putih, 2 tk
Gubuk yang kusam dan bau kelihatannya
Masuk dan masuklah
Kau akan merasakan seperti berada di syurga
Syurga tingkat atas yang paling indah megah, mewah, dsb
Mungkin…he2x


26 Maret 2002
“S”b

Khe..?

Cuih..cuih..cuih…Ada binatang yang kotor Yang tak terlihat
Wrong..
Salah sasaran, salah anggapan, salah persepsi,
Salah melangkah, salah berkata, salah sendiri
Buang..buang..buang..kata orang
Sayang..sayang..sayang..kata bisikan
Kata maaf masih mengambang
Karena kau belum mengerti
Belum tau, belum paham, Belum ingin, belum mantap,
Belum, belum, belum, dan belum…
Inginnya begini, inginnya begitu
Tapi kenyataannya begini dan begitu
Kecap dan sambal dimakan setiap hari
Ditambah dengan gulai dan sayur-mayur
Supaya lebih sedap
Hati-hati dengan tulang ayam dan tulang ikan
Habis makan, bakar uang
Itu sudah biasa
Sudah, sudah, sudah, sudah capek
Diperingati, diberi tau, diberi amanat, Diberi nikmat, diberi kebahagiaan
Masih saja kurang…
Dasar..binatang !!!




26 Maret 2002
“S”b

C,L3

Dulu, tak seperti dahulu
Dulu, kau masih lugu
Menurutku
Lucu, lucu, lucu, dan lucu
Kok begitu..?!
Bingung, bingung, bingung dan bingung
Kok berubah…(semua)?!
Hee…tertawa dirimu
Menangis diriku
Jelaskan, jelaskan, jelaskan dan jelaskan
Tolong jelaskan.. YOU?!
Capek, lelah, letih, lesu
Terlintas dijalan buntu
Tapi tak apalah
Biarlah menjadi usang
Yang berakhir kenangan
Kenangan yang tak terlupakan…



26 Maret 2002
“S”b

Tentang Seseorang

Boneka kuncir kuning
Gelang ditangan merah jambu
Wajah lucu, imoet, manees, dan enak dilihat
Sayang punya orang
Enyak-enyek pasangan
Muak melihat
Muak pula mendengar
Mati lampu gelap gulita
Samar-samar terlihat
Seakan tak percaya
Benarkah itu dia?!



26 Maret 2002
“S”b

di TK

Dibohongi dan dikhianati
Wow…rasakanlah
Enak nggak..?!
Sakit tau..!!
Tega, tega, tega, dan sungguh tega
Brengsek…gua ditipu dan dikhianati
Haruskah aku mengobral kepercayaan lagi?!
Memang hati nurani tak bisa dibohongi
Coba saja kalau bisa
Daftar yang mengkhianati mungkin tapi?!
M, A, F, E, semua, banyak, warga sekolah dan yang merasa
Aku dianggap sebagai keledai
Keledai muda yang belum tau apa-apa
Wah tega kalian..!!




26 Maret 2002
“S,e”L

Suasana

Suatu pelajaran yang sulit dipahami dan dimengerti
Matematika, fisika, biologi, kimia, sosiologi, geografi
Sejarah, B.Indonesia, atau B.Inggris
Enakan buat lagu, puisi, dan syair
Di kelas melihat tatapan, cacian, dan ocehan
Mendengar titipan dan pesan
Di kelas ada banyak kepala
Ada banyak tulisan dan ada banyak coretan
Dingin…
Karena diselimuti oleh Air Conditioning
Ada orang yang ke-GR-an
Wajah disamakan dengan mobil kodok lama…sial
Busyet deh aan…
Puji memuji diri sendiri itulah manusia
Di sini ada banyak cerita baru dan lama
Ketinggalankah diriku…?!


26 Maret 2002
“M”

Haruskah

Mata merah penuh emosi
Nangiskah diriku
Tapi, kok tiada air mata?!
Sorry…mau tak mau, ya harus dikatakan
Bukan mauku, bukan inginku, dan bukan sama sekali
Mungkin pikiranmu saja
Salah benar aku tidak tau
Ingin percaya namun tiada dirasa
Beginilah diriku…
Tiadalah jalan yang lurus
Tiada pula jalan yang mulus
Belok dan berlobang inilah kehidupan
Ingin berbincang lagi
Tetapi takut menghantui
Hauskah berakhir di sini
Di tempat yang tak bersejarah
Hauskah.. haruskah.. haruskah…dan haruskah??!!!




26 Maret 2002
“M”

Mengerti..mungkin

Ke wartel bareng motor
Masuk dan menunggu
Ada yang kosong langsung disambar
Tekan nomor yang diinginkan
Lalu keluar suara
Suara yang sembab, sendu, dan gundah
Tak sadar yang diucapkan
Kepalang basah, ya terus deh pantang menyerah
Sedihkah dirinya
Adakah sesalnya
Huh…menghela nafas panjang sambil berkata
Sudah, sudah, sudah, sudah, dan sudah




26 Maret 2002
“M”

Persahabatan

Suatu persahabatan sukar didapat
Sukar dimengerti, dan sukar pula dipahami
Suatu persahabatan juga mudah untuk
Dihilangkan, dilenyapkan, dan dimusnahkan
Cemburu, iri, dan dengki
Buang, buang, dan buanglah sejauh-jauh mungkin, teman
Karena itu hanyalah memperburuk, dan memperkeruh suasana
Jagalah persahabatan yang telah kita bina selama ini
Sayang kan bila retak dan pecah begitu saja
Hilangkanlah sifat ingin menang sendiri
Percuma saja bersahabat
Bila masalah masih ingin ditanggung sendiri
Keluarkan dan ungkapkanlah isi hati
Karena teman adalah suatu wadah atau tempat
Untuk mencurahkan seluruh hatimu
Bila kata persahabatan sudah dipahami dan dimengerti
Maka kita akan merasakan suatu perasaan
Perasaan senasib dan sepenanggungan
Genggam erat tangan…
Maka kita akan merasakan suatu persahabatan
Persahabatan yang sejati dan abadi
Selama-lamanya…




27 Maret 2002
“M”

Satu

You..aku butuh dirimu
Tiada tertahan rasa hati ingin selalu bersama dirimu
Ternyata tanpa dirimu
Hidup ini tiada arti, tiada makna, dan tiada segala-galanya
Tanpa dirimu dunia ini terasa hampa… karena
Engkaulah kenangan terindah, terindah, dan terindah
Yang pernah aku miliki
Seumur hidupku
Baru kali ini ada getaran
Getaran yang menusuk sukmaku
Kaulah kekasih sejatiku
Dan engkaulah satu-satunya harapanku



28 Maret 2002
“S”b

Hanya Kamu

Adakah yang lain untuk mengisi hati
Mungkin dan tak mugkin
Aku hanya ingin dirimu
Aku hanya ingin canda tawamu
Aku tak ingin figur lain
Aku tak ingin hati lain, jantung lain, dan wajah yang lain
Mohon, mohon, mohon, dan aku mohon kepadamu
Sayangi dan cintai walau sedikit
Karena hanya kamu
Yang mampu dan bisa
Mengisi hari-hariku…




29 Maret 2002
“M”

Keinginan

Aku ingin yang dulu
Aku, dia, dan kamu
Bermain dn bernyanyi bersama
Diiringi oleh petikan gitar
Merdu dan syahdu
Tak peduli kata dan kalimat orang
Terus hingga tak terasa
Tapi kini kita tlah terpisah
Tembok bajalah yang menjadi penghalang
Dan tembok itulah yang menjadi dambaan
Tak kusangka dan tak terduga
Hati terbelah menjadi dua
Untuknya dan untuk si dia
Sedikitpun tidak untuk si muka singa
Singa yang menjadi raja
Kalah cinta…karena
Burung dara telah terbang meninggalkannya





29 Maret 2002
“M”

Heran

Aku, dia, dan dia
Yang nyangkut dia dan dia
Tiada aku tiada apa-apa
Tiada dia dan dia tiada bahagia
Begitu khan…neng, mbak you?!
Kok dia bukan dia
Hebat ya…
Hey penanti kau bukan siapa-siapa
Siapa?aku!
Siapa lagi kalo bukan kamu
Berhentilah…kau…menanti
Hati bukan untuk hati…mu
Mengerti…
Tapi, tapi, tapi, dan tapi
Izinkan, izinkan, dan izinkan
Tak mau…? Mau, syukur…



29 Maret 2002
“M”

Ingatlah

Yang paling adil Yang Kuasa
Manusia bukanlah apa-apa dan tiada apa-apanya
Mau…maka terjadi
Manu_sia suka_lupa
Akan Yang Kuasa, akan kekuasaan-Nya, dan akan kharma-Nya
Tertentu hanya yang tertentu yang tau
Menjadi tertentu…susah…tidak
Asal mau, asal ingin, asal percaya
Pokoknya asal…
Buruk dan baik
Semua baik tapi karena godaan
Entah datang dari mana
Yang jelas dari…(tit)sensor, tau khan?
Itu pasti…
Dipungkiri tak mungkin, mana bisa
Bisa sih bisa
Iman itu kuncinya


29 Maret 2002
“M”

Aku 1

Aneh, enyek, enyah
Tak mau, tak ingin, tak mungkin
Terjadi tlah terjadi
Tertulis tlah tertulis di garis tangan
Dicatat tlah dicatat dibuku catatan
Pasrah, usaha dulu…
Menyerah, jangan…
Penakut, pengecut, dan menciut
Keluar deh…keluar semua aslinya
Mau tidur tak bisa tidur
Mau ingin tapi tak ingin
Pikiran melayang ke tempat seseorang
Melayang tak kembali
Mampir dulu
Min um kopi, makan ubi kayu
Di pondok kayu yang lusuh
Lusuh aku, kokoh aku, pukul aku, tampar aku, sadarkan aku
Pingsan aku, tamatlah aku
The end…



30 Maret 2002
“S”b

Pecundang

Dari belakang, berani
Dari depan, terdiam
Ngoceh, ngomong kasar, sakitkan diri
Nyenyes teriaknya, Sanak katanya
Musuh akhirnya
Yang mana, yang benar, yang mana
Sok kece, sok tau
Merengut kau, sok pintar kau
Memang aku bodoh, dibodohi jangan
Lebar bila air keluar
Jahanam, bangsat, syetan, dan lain
Syairku, puisiku, laguku akan mengutukmu
Rasakan, telanlah
Tersangkut tenggorokan, sakit…Bukan main sakit
Besar bedan, kecil pikiran
Busuk, berbau
Tak tahan, menahan
Cacian, makian, dan hinaan
Dari mulut langsung ke hati
Kancil berotak udang berparas lipan
Rasakan kau pecundang




1 April 2002
“S”b

Kemarin

Kemarin…
Berlima, bermalam, bercanda, bermain, dan ber…
Awas ada itu di situ kata situ
Bur…haannttuuu…
Ngantuk, dingin karena angin
Pinjam-meminjam jaket mu-ku
Tempe-pisang goreng-jadi kunyahan
Wah…lega
Air, air, keselek…
Ada air, tambah lega…
Waswes waswes wawes waswes waswes waswes waswes
Waswes waswes waswes waswes waswes waswes…
Bercerita, cerita, cerita, cerita, dan cerita
Tak terasa subuh tiba
Sampai dan sampai siang
Kemarin…
Daun hijau
terbayang, melayang tepat didepan gerbang
e…ada papa, panggil kau, ada kami
ajakan dipikirkan
ya…jawaban
flamboyan tempat ujian
tegang kau, rileks dong
berlalu satu jam tak terasa
pulang, pulang tapi sampai simpang
awal sih tak mengerti
dijelaskan dan dijabarkan…tau, tau, tau
understand, understand
sudah, sudah dulu
da-da…

1 April 2002
“S”b

Keraguan

Keinginan untuk bersama
Ada, memang
Saat ini…
Jangan…
Believe me…akan ada cinta dan
Akan ada sayang untukmu
Call me and I’ll be there for you…
Tunggu sampai aku berkembang dan mewangi
Aku pasti datang padamu
Sekarang…
Hatiku sedang layu dan daunku pun berguguran
Mengerti dan mengertilah…sayangku
Tapi aku ragu…
Benarkah kau cinta dan sayang padaku?!


2 April 2002
“S”b

Sadarkah?!

Bercermin, berkaca, melihat diri
Jerawat…ada, Komedo…ada
Buruk bertambah, baik berkurang
Tanpa disadari
Saat kudatang kau menghilang
Saat kau datang akupun menghilang
Heranku pun menyadar
Bagai seharusnya mana ya?!
Apa yang harus aku katakan
Lelahku menyatakan, dan
Apa lagi yang harus aku lakukan
Kemampuan berkurang sudah
Harapan melayang sudah
Sesalku…
Tak mungkin
Karena kau…
Forever and one




2 April 2002
“S”b

Inanda

Tinggi, putih, hidung mancung, dan
Jilbab mahkotanya
Indah bila melihatnya, seindah sang surya
Sopan dan setia mungkin hatinya
Inanda namanya
Tiaka panjangnya
Putri orangnya
Taukah dia, kalau ada yang mencintainya
Dan menantinya
Sadarkah dia, maukah dia…bila
Dia telah tiada



2 April 2002
“S”b

Kecewa

Kecewa…
Sekali lagi kau kecewakan
Lengkap perhiasan kesedihan
Tak pernah kau percaya aku
Dulu dan sampai sekarang
Selalu ku percayakan
Percayaku kau anggap bualan dan rayuan
Impian hancur…
Impian selalu direnggutnya
Coba sadarkan…dari lamunan
Kutanyakan…
Teman…iya, Pacar…bukan
Bodohnya, tololnya
Selalu percaya kata-katanya
Sekarang… hilanglah kata-kata itu
Takkan kupercaya lagi dirimu
kau kecewakan 1000x kau kecewakan
Coba donk kau rasakan
Kecewa…




4 April 2002
“M”

Aku 2

Aku sayang, sayang, sayang, sayang, sayang
Sayang, sayang, sayang, sayang, sayang, sayang
Padamu seorang
Aku, aku, aku, aku, aku, aku, aku, aku, aku aku
Aku, aku, aku, aku, aku, aku, aku, aku, aku
Kurang, kurang, kurang, kurang, kurang
Apa, apa, apa, apa, apa, apa, apa, apa
Aku, aku, aku, aku, aku, aku, aku, aku, aku
Aku, aku, aku, aku, aku, aku, aku, aku, aku
Kalah, kalah, kalah, kalah, kalah, kalah
Aku, aku, aku, aku, aku, aku, aku, aku, aku
Yakin, yakin, yakin, yakin, yakin, yakin
Kau…kau, butuh aku
Beri aku dan beri aku satu kesempatan
Bahagia akan selalu terjamin
17 Agustus…
kita jadian nyok…?!



9 April 2002
“M”

Lagi

Bahagiakah aku…?!
Haruskah tertawa atau bersedih
Apa yang aku katakan…?!
Sadarkahku…?!
Hari ini…
Aku…
Aku…
Aku…
Punya orang
Hatiku tak sendiri
Lagi…
Dialah pemiliknya
Mungkin kau senang
Mungkin kau gembira
Tiada yang mengganggu
Tiada yang mengusik
Dirimu…
Lagi…




12 April 2002
“S”b

KS-mu

Aku takingin kau bersedih…tak ingin
Aku tak ingin kau menangis…tak ingin
Karena ulahku
Bagaimana caranya…bagaimana?!
Agar kau bahagia, agar kau tertawa
Aku sayang amu
Segaimana kamu sayang aku
Aku ingin bersama
Tapi tak bisa…akan ku coba
Tahan ya…
Negatif, jangan pernah berpikir
Percaya…itu ticketnya
Cemburu…don’t donk
Nantikan aku…
Setiap waktu…
Jangan pernah letih menyayangiku
Karena aku adalah kekasih sejatimu



13 April 2002
“M”

Malam Seribu Bulan

Malam itu…
Seakan tak percaya
Ternyata kau butuh aku
Kau memintaku tuk menemanimu
Malam itu…
Kau pegang erat tanganku
Sungguh tak yakin
Mimpikah aku
Malam itu…
Kau benar-benar ada disampingku
Kau benar-benar ada disisiku
Aku, aku sungguh terharu
Malam itu…
Aku trus menjagamu
Aku trus menatapmu
Aku trus…kamu
Malam itu…
Aku kelihatan bodoh
Tak tau harus berbuat apa
Dan tak banyak yang kuperbuat
Malam itu…
Akan kukenang, Akan kubawa, Sampai aku tua
Malam itu…
Hari yang paling meleahkan
Hari yang paling indah
Hari yang paling aku rindu
Malam itu…
Semua berubah
Sedih dan gundah, Berubah menjadi tawa
Malam itu…
Rasa takutku menghilang
Karena ada kamu disisiku
Malam itu…
Sayangku bertambah
Malam itu…
Tak pernah ku duga
Malam itu…
Aku ingin
Malam itu…
Kembali
Karena
Malam itu…
Malam seribu bulan…



14 April 2002
“M”

Mengapa…?!

Mengapa…?!
Setiap kali aku ingat kamu
Jantungku berdebar
Mengapa…?!
Hanya ada kamu dihatiku
Mengapa…?!
Aku tak tau
Mengapa…?!
Aku hanya ingin mencintai kamu, menyayangimu
Mengapa oh mengapa…?!
Aku nampak bodoh dihadapmu
Mengapa…?!
Kau melukaiku
Mengapa…?!
Dan apa maksudmu
Mengapa…?!
Kau inginku
Di saat aku membencimu
Mengapa…?!
Aku tak bisa melupakanmu
Tak bisa membencimu
Mengapa…?!
Aku harus mengenalmu
Mengapa…?!
Aku tak dapat melawanmu
Tak dapat memarahimu
Dan tak dapat berbicara didepanmu
Mengapa…?!
Ada apa dengan diriku
Dengan hatiku
Dengan mulutku
Mengapa…?!
Sayangmu hanya untuknya dan
Mengapa…?!
Tak diriku
Mengapa…?!
Tlah ku coba tapi tak bisa
Mengapa aku…?!
Mengapa kamu…?!
Mengapa dia…?!
Mengapa dia…?!
Mengapa…?!




15 April 2002
“S”b

Tolong…

Tolong…
Jangan bersedih
Tolong…
Jangan menangis
Tolong…
Tertawalah dan bergembiralah
Karena aku akan selalu berada disisimu
Tolong…
Dengarkanlah kata-kataku
Sekali ini saja
Tolong…
Kabulkanlah permintaanku
Urungkanlah niatmu
Tolong…
Aku tak bisa melihatmu
Bersedih, menangis
Aku hanya ingin melihatmu
Ceriah, dan bahagia
Tolong…
Ini untuk kebaikanmu
Ini untuk dirimu
Aku slalu do’akan kamu
Walaupun kau tak minta
Walaupun kau tak sayang
Walaupun kau tak rindu
Tapi kukan slalu sayang dan rindu padamu
Biarlah kubersedih asal kau bahagia
Biarlah kumemendam sejuta asa
Aku masih kuat
Tuk menahan semua
Tapi,
Tolong…


15 April 2002
“S”b

Engkau

Engkau begitu anggun
Engkau begitu mempesona
Engkau begitu indah
Itulah sebab aku menunggumu, menantikanmu
Jangan berpaling dariku
Ngantuk…aku capek, aku mau tidur
Tidur tuk slama-lamanya
Bungaku berkembang, tapi
Daunku berguguran
Itu…aku
Bukan…kamu




15 April 2002
“M”

“Maafkanlah”

Apa ini…?!
Betulkah ini dunia…?!
Mengapa begitu pana…?!
Memang aku pantas menerima
Aku memang banyak berbuat dosa
Cobaan ini
Belum seberapa
Apa aku ini…?!
Mengapa aku ini…?!
Aku akui memang salah
Salah saudara
Salahku juga
Buruk saudara
Aku yang kena
Sungguh aku tak berguna
Aku tak ada arti, tak dihargai
Biar aku berbicara
Walau sedikit kata
“maafkanlah”



17 April 2002
“S”b

KAU…!!!

N*n*k, p*l*t, k*mp*ng
Tako’an…
Budak kelas ini galo-galonyo tako’an
La melawan galo…
Begoco bae kito, galak dak kamu
P*l*t galo kamu
KAU…!!!
Kito bukan kawan, lagi
Tau dak kau
KAU…!!!
Dak pacak lagi aku ngomong
KAU…!!!
KAU…!!!
KAU memang BANGSAT…!!!





17 April 2002
“M”

Aku malu

Ngapo aku ini
Aku cak kesurupan
Mengapa pada hari ini
Semua emosiku membara
Siapa yang ada didekatku
Aku terkam
Aku cakar
Aku seperti harimau
Harimau yang kelaparan
Semua temanku ku anggap lawan
Aku memang keji
Aku memang bangsat
Tak tau berawal dari mana
Apakah sudah berakhir
Semua bunga yang mekar
Aku petik lalu kucabik-cabik
Aku memang tak tau diri
Aku memang egois
Tapi jangan kalian pelototi diriku
Aku mudah tersinggung
Dan darahku akan naik
Aku minta pada kalian
Anggaplah aku sebagai teman kalian
Walaupun perasaan itu hanya se-per-seribu
Aku sayang pada kalian semua
Sungguh aku tak mau memulainya
Aku malu
Apa lagi yang harus ku perbuat
Mukaku telah jatuh
Jatuh kelantai, Lalu…
Terinjak-injak oleh kalian semua
Sok preman, aku sok preman
Kenyataannya penakut, Takut oleh kenyataan
Huh…apa aku
Aku baik disebut otak udang
Pantas kau tak mau padaku
Rupanya aku begini
Aku memang sok , Tapi inilah aku
Aku tak berniat begitu
Tak tau siapa yang mendorongku
Hari ini aku malu
Aku malu pada kalian semua
Aku malu…malu




24 April 2002
“S-re”

Hari ini

Hari ini surat Wulan…sampe’
Wah senangnya
Suratku paling banyak
Hari ini juga suratnya aku balas
Tapi suratnya dibuat tanggal 8 April 2002
Baru nyampe’ hari ini
Gembira tercampur sedih
Aku kangen Wulan
Aku rindu Wulan
Mudah-mudahan aku bisa etemu Wulan
Keriting rambutnya
Bongsor badannya
Tapi itu sohibku
Sohib baekku
Aku sayang dia
Tapi terkadang aku benci dia
Pokoknya hari ini senang bercampur sedih



25 April 2002
“S”b

Munafik

Burung terbang, tapi tak tenang
Hati bimbang, ingin datang
Sungguh aku sangat heran
Semua-semuanya
Beubah semuanya
Munafik… tak tau hati
Ingin datang, hati bimbang
Akhirpun berkepedihan
Cintanya tlah membara…lagi



26 April 2002
“M”

Aku Cinta

Gembira diaduk haru
Tercapailah cita-cita
Tak pernah terduga
Ku lakukan juga
Gemetar…aku gemetar
Dingin…berkeringat dingin
Allahuakbar…Allahuakbar
Suara pertama adxan ( Isya’)
Baru sekali dalam seumur hidup
Aku kumandangkan adxan
Setanku menjauh, malaikatpun bersanding
Warna-warni kehidupan
Aku akui
Aku cinta Yang Maha Kuasa
Aku cinta Yang Maha Esa
Aku cinta Yang Maha Adil
Aku cinta…aku cinta



29 April 2002
“M”

17 Agustus

17 Agustus
Please, ye…, Please, ye…
Please, Ye, ye, ye, ye, ye, ye, ye,…
Please, ye…
Sudah…!(ye)…sudah…!(ye)…
Sudah…!(ye)…sudah…!(ye)…
Please, ye…
Idak…!(ye)…idak…!(ye)…
Idak…!(ye)…idak…!(ye)…
Iadak, idak, idak, idak, idak, idak, idak
Tut…!
Ye, ye, ye, ye, ye, ye, ye, ye, ye, ye
Idak, idak, idak, idak, idak, idak, idak
Ngapo, (dak tau), Ngapo, (dak tau),
Ngapo, (dak tau), ngapo, (dak tau, ah…err)
Tut…!tut…!tut…!
Ye, idak, ye, idak ye, idak, ye, idak, ye, idak, ye, ye
Tut…!tut…! Tut…!tut…! Tut…!tut…!
You…!I, you…! You…!I, you…! You…!I, you…!
You…!I, you…! You…!I, you…! You…!I, you…!
Tut, tut, tut, tut, tut, tut, tut, tut, tut, tut, tut…
PLAK…!!!



2 Mei 2002
“M”

Kisah Nyata

Lilinku setengah
Gitarku tiada tali 3-nya
Samsuku hilang satu tinggal Satu
Hatiku inginmu
Bulan, bintang tak terlihat karena di rumah
Ada susu kopi
Kuteringat-ingat bayangmu
Saatmu menatapku, Saatmu sayangku
Saatmu rinduku, Saatmu membenciku
Itu semua
Akupun tak tau
Orang pintar pun tak mengerti
Gembelpun tak mau
Apalagi sang rembulan
Rembulan berkedip saat awan menghalang
Apa salahku…
Jelaskanpun kau enggan
Aku sekaratpun kau tak datang…malah menghilang…
Katanya sayang…
Aku ingin menangis
Tapi tak tau caranya menangis
Aku ingin pergi jauh
Tapi tak bisa…
Konglomeratpun tak mampu
Bila tlah jatuh cinta

13 Mei 2002
“M”

Mungkin

Di sana, entah disengaja atau tak disengaja
Aku jatuh saat menunggang
Mungkin disengaja
Aku coba benar-tidak dia sayang
Aku rasa tidak
Melihat sebentar lalu cuek
Semua juga begitu, begitu pula dia
Akupun bertepuk tangan
Tak tau ada rasa apa
Mungkin salut akan kecuekkannya
Aku menyesal sungguh menyesal
Semuanya…
Yang aku sayang dan yang paling aku sayangi
Tak perduli dan tak mau tau
Dari situ akhirya mataku terbuka
Semuanya tak abadi…
Selamanya…dan aku kecewa



13 Mei 2002
“M”

Biar Saja

Sungguh kecewa, aku sungguh kecewa
Selama ini yang aku lakukan sia-sia belaka
Aku korbankan diriku…
Tapi semua tak ada yang mau berkorban untukku
Sungguh tega
Aku butuh kamu dan kalian
Tidak berada disisi
Selalu sendiri…akupun bosan dengan sendiri
Ini fakta, ini nyata
Selalu saja…
Aku bodoh…
Mau berkorban untuk semua yang ku sayang
Dan yang paling aku sayang
Mereka tak mau berkorban
Aku tolol…
Ini aku, aku enjoy, itu sifatku
Sifat tak pernah disadari
Aku senang walau hati terkekang
Asalkan mereka dan kamu bahagia
Aku kan ikut bahagia…



17 Mei 2002
“M”

Sekarang

Dua jarum satu tempat
Pendek dan panjang
Bila bertemu saling beradu
Dua jarum satu arah, satu tujuan
Dari dulu sampai sekarang
Dulu sering…
Sekarang jarang…
Dan terulang hari ini…
Semestinya aku ngerti, aku paham
Kok khilaf, aku hantam
Aku emosi, terlalu emosi
Meminta-minta maaf (inginnya)
Tapi malu…
Aku lucu, aku udang
Aku ingin berubah
Sekarang…mulai sekarang…
Aku janji…


18 Mei 2002
“S”b

Pecundang

Tetesan air yang mengalir
Mataku pedih, mataku merah
Sekian lama, kusimpan, kupendam
Tak tahan, ksimpan, kupendam
Terbuang sudah
Deras, mengalir, kencang
Yang tak pernah datang
Kujelang dengan tangisan
Renggang…karang menghadang
Tersandung…batu karang
Hilang malu-ku hilang sesaat
Menjelang pertikaian
Membuahkan perkelahiaan
Berakhir tangisan…
Lugu atau lupa, sama saja
Aku memang…
Pecundang…



22 Mei 2002
“S”

Tabahlah

Tak pernah murni dicintai seseorang
Selalu murni mencintai seseorang
Sekali sayang, sekali cinta, cukup sekali
Kok kamu…?!
Kandas, kamu tak pernah sekali sayang, tak pernah sekali cinta
Tak pernah sedikit pun
Sayang, tak perlu dengan ucapan, kata-kata, atau apa
Aku tak punya mahkota
Hanya punya debu dan pasir
Itupun tertiup angin
Sama-sama sayang, sama-sama cinta
Belum ada sejarah
Entah kapan, entah lusa, entah tak sama sekali
Sampai kapan, entah sampai kapan
Yang pasti aku terima, sabar, dan tawakal
Hanya satu isyarat
Ini hanya satu isyarat
Bahwa aku mesti banyak-banyak berbenah


24 Mei 2002
“M”

Kau Pernah

Kau pernah…
Kau pernah menyentuh hatiku
Kau pernah sadarkanku
Kau pernah terangiku dari kegelapan
Kau pernah membuka hatiku
Kau juga pernah meluruskan jalan sesatku
Kau pernah…
Kau pernah mendinginkan amarahku
Kau pernah mengingatkanku
Kau pernah melarangku
Kau pernah memberikan perhatiaanmu
Kau juga pernah membangkitkan jiwaku
Kau pernah…
Kau pernah acuhkanku
Kau pernah campakkanku
Kau pernah membenciku
Kau pernah menyayatku
Dan kau juga pernah melukai hatiku
Semua…kau pernah…mungkin…semua…
Tapi slalu aku sayangi kamu, cintai kamu
Aku…selalu



31 Mei 2002
“S”

Dasar

Saat jauh
Mungkin kau rindu
Saat dekat
Kau acuhkanku
Semua terlihat gelap
Oleh sinarmu
Melangkah, kemana arah tujuanku
Aku ‘ngak mengerti
Tanpa kamu
Mungkin hidup tak berarti
Tanpa cinta
Dunia terasa hampa
Mengapa harus terjadi padaku
Mengapa tidak dia… mengapa
Dasar…


8 Juni 2002
“M” (pesta Hilda)

Aku Tak Mengerti

Aku tak mengerti apa yang kurasa
Rindu yang tak pernah begitu hebatnya
Itulah Dewa
Biar aku menjagamu
Kan ku peluk dirimu
Adakah keinginanmu
Tuk menjadi milikku
Itulah Radja
Merayakan suatu pesta
Itu wajar
Merasakan suatu kesedihan di pesta
Itu tak wajar
Di alami olaeh ku
Aku sungguh sedih
Kok sikapnya begitu
Akupun sungguh hampir tak percaya
Dia bidadariku, Dia dambaanku
Karena dia begitu indah
Apalah arti hidup ini tanpa dirimu
Aku mati, aku mati rasa
Orang lain kok dia bisa aku tidak
Mungkin tak dianggap
Aku dikucilkan, Aku diberi cobaan
Akupun tabah, Akupun sabar
Sabar menanti
Sabar menunggu kehadiranmu

30 Agustus 2002
“M”

Renunganku

Seperti mimpi…
Sekejap hanya sekejap
Yang meninggalkan tangisan & kasih saying
Seperti tak ingin…
Tak ingin pisah & tak ingin tinggal
Aku sedih…
Karena tangan kosong
Tak ada sesuatu buat mereka yang ku cinta & Orang tua
Aku sedih…
Karena telah meninggalkan dirimu & mereka
Ingin kembali…
Tapi kapan… kapan… kapan…
Hanya Yang Maha Kuasa yang bisa berkuasa
Dan aku sangat percaya kepada-Nya
Menyesal tiada berguna…


1 Sept 2002
“Sbh” (1/2 3)

She lied

Aku tak percaya
She lied…
Orang yang kupercaya, Orang yang ku anggap benar
Ternyata menampakkan belangnya
Dulu, waktu di sana
Dia menyakinkan aku, Dia memberiku semangat
Dia memberiku kasih saying, Dia memberiku sgala yang kuinginkan
Yang kemudian meluluhkan hatiku
Mencoba untuk mencintai lagi
Sekali lagi dikecewakan
Tak tau harus berbuat apa
Aku tiada lagi akal
Ke sana sama… Ke sini sama…
Ke mana-mana… sama saja
Mungkin tak seperti pangeran yang kau inginkan
Yang punya banyak kekurangan
Aku sungguh sangat sayang kamu
Aku sungguh sangat menginginkanmu
Karena mungkin kau yang terakhir
Mungkin tak ada lagi… Mungkin tak ingin lagi…
Ku tulis ini, Karena ku sedang rindu berat
Melihat wajah yang mirip kamu
Hatiku berdebar-debar
Jantungku berdetak kencang
Seolah itu kamu…


18 Sept 2002
“M”

Apa salahku…?!

Pedih, hatiku pedih saat ini
Sembilu ini terlalu pedih buatku
Aku ingin terbang bebas
Aku ingin kesunyian
Aku tak ingin semua orang
Yang aku ingin hanya kesendirian
Semua kembali kepadaku
Semua berbalik kepadaku
Napi… aku Napi
Pergi semua, pergi semua…
Aku benci semua, aku benci segalanya
Bahkan aku tak ingin dirimu
Karena kau telah banyak menyakitiku
Mungkin kau tak merasa
Mungkin kau tak mengira jadinya
Semua benci aku…
Semua benci diriku…
Karena ku tak punya
Pergilah kau, pergi kau dariku
Apa salahku di masa muda
Apa salahku hingga begini
Apa salahkuuuuuuuuuuuu….?!


10 Okt 2002
“M”

Dewasa

Kudebarkan jantungku
Saat ku kenang di kau
Ku ikhlaskan dirimu
Saat kau menjauh dariku
Karena ku tau
Ku slalu ada untukmu
Siap menantikanmu
Langit menggerutu
Tak inginkan bersatu
Itu waktu…
Bintang… itu bintang
Ku berteduh, kuberlindung
Dari terpaan-Nya
Apa ini asli ?
Atau palsu ?!
Aku ingin dulu
Dulu ku bahagia
Terang bagai air genangan
Tak terusik
Karena tiada yang mengusik
Tapi kini berubah
Karena harus ada perubahan
Yang bisa membuat kita mengerti
Bahwa kita tlah dewasa…


15 Okt 2002
“M”

Taukah kamu…

Aku tak ingin kata-kata
Aku hanya mau perlakuan
Karena itu yang terbaik untukku
Ke mana aku
Akupun tak tau
Aku bosan ini semua
Aku ingin yang baru
Tuk’ bangkitkan jiwaku
Aku sadarkan diriku
Supaya aku tak melangkah lebih jauh
Aku sadar keadaanku
Tapi haruskah sendiri… ?!
Tanpa kamu disisiku
Apa aku mampu
Semua tau
Aku menyayangimu
Semua tau
Aku sangat merindukanmu
Semua juga tau
Aku sangat menginginkanmu


24 Okt 2002
“M”

Diam.. diam menyakitkan

Batu karang selalu menjadi penghalang
Tapi biarlah karena dia diam
Mereka tak berpikir
Apa yang mereka lakukan
Mereka diam saat ku butuhkan
Diam.. diam menyakitkan
Aku tau dari dulu
Tapi aku tak perduli
Karena percaya yang mendampingiku
Memang sepah slalu dibuang
Layaknyaku
Ku slalu berikan yang terbaik
Untukmu dan untuk semua
Tapi kesadaran tak kunjung dating
Layaknya kepedihanku
Sadarkah kalian
Apa yang kalian lakukan!
Aku memang tak pintar
Tapi tak sebodoh yang kalian kira!
Kutunggu kebahagian
Sampainya dating
Tak lelah ku menanti
Karena ku taunya kan’ datang…


17 Nov 2002
“Sre”

Masih ada Teman Sejati

Dengarkan… dengarkanlah wahai sahabat
Walau sesaat
Setiap manusia pasti punya suatu masalah
Dan ingatlah… walau sejenak
Banyak penderitaan yang jauh di bawah kita
Dan kitapun harus menyadarinya
Janganlah kau menangis tersedu
Karena itu tiada berguna
Hadapi jalanmu dengan senyummu
Tak perduli walau seberat apapun rintanganmu
Akukan slalu setia mendampingimu
Setiap waktu, setiap saat kau perlu diriku
Berpegang eratlah padaku
Bila kau tlah rapuh
Bersandarlah padaku
Bila kau tlah layu
Buang semua ragumu
Kembangkan rasa percayamu
Dan ingatlah engkau slalu
Bahwa kau tak sendiri…
Karena masih ada teman sejati